Thursday, October 22, 2009

BAMBANG "PAIMO" HERTADI MAS SELAMA DI KAMBOJA


Pada tanggal 28 September berita tentang seorang Penjelajah Dunia dengan bersepeda BAMBANG "PAIMO" HERTADI MAS tiba di Kamboja dalam lawatan TRANS ASIAN CYCLING TRIP 2009 " CONQUERING ROADS - UNDER THE HEAT OF THE SAME SUN" (Thailand-Cambodia-Laos-Vietnam). Perjalanan kali ini menempuh kuranglebih 2,600km, PAIMO panggilan akrabnya disambut decak kagum oleh masyindo di Kamboja yg pada waktu itu tanggal 30 Sept. 2009 hadir bertepatan dgn perpisahan ATHAN Suyanto. Karena pada waktu itu kami hanya sedikit punya waktu, maka kami berunding dgn KBRI Kamboja untuk mendapatkan fasilitas tempat guna mengadakan presentasi/wawancara maupun membagi cerita dan pengalamannya selama PAIMO berpetualang sejak 1979... Gayung bersambut pada tanggal 03-10-2009 di halaman KBRI, kami mengundang masyindo dan TV lokal Reaksmey TV dan dihadiri pula oleh Bp. Ngurah Swajaya Dubes untuk Kerajaan Kamboja.
Pada pukul 7.30mlm acara dimulai dgn memutar cuplikan video tentang perjalanan PAIMO keliling 5 benua dan dilanjutkan dengan tanya jawab seputar petualangan keliling dunia dengan mengendarai sepeda. Satu jam kemudian acara tanya jawab sudah selesai ditutup dengan pemberian kenang-2an oleh Bp. Ngurah Swajaya dan foto bersama. Besok paginya tepat pukul 8.00 pagi Bambang " PAIMO" Hertadi Mas meninggalkan Kamboja dan selanjutnya menuju Loas dan berakhir di Vietnam. Pelepasannya diikuti oleh beberapa masyindo yg diketuai oleh Bp. Sulam selaku anggota khmer cycling mengantar dan melepas di Chmbar Ampeu. Selamat Meneruskan perjalan bung PAIMO semoga keinginan menikmati keindahan dan membawa misi cinta damai akan terwujud walau diusai yang tidak muda lagi. Selamat berjuang dan sukses selalu... Iringan doa dari Masyindo di Kamboja dalam mengatar perjalana anda dalam TRANS ASIAN CYCLING TRIP 2009.

Medio 03 Okt.2009
by PERMIKA



DAFTAR & LATAR BELAKANG BAMBANG "PAIMO" HERTADI MAS

Bambang “ Paimo” Hertadi Mas …. Petualang kelahiran kota Malang, Jawa Timur ini oleh orang tuang diberi nama BAMBANG HERTADI MAS, bermukim di Bandung sejak menuntut ilmu di ITB hingga sekarang. Bapak dari SEKAR KINANTI (6 thn), sejak kecil sudah dibiasakan orang tuanya bergiat di alam terbuka. Dari hal ringan seperti menangkap capung di taman bunga hingga berburu babi hutan di belantara.
Tulisan tentang pengalamannya selama berkelana pernah dimuat di Majalah Intisari, Majalah Jakarta-Jakarta,Majalah Mode, Majalah Warnasari, Majalah Matra, Mingguan Olah Raga BOLA, National Geographic Indonesia, Cycling Mingguan Mutiara, Tribun Jabar, U Magazine, Harian Pikiran Rakyat dll.
Suami dari Christine Claudia Lukman ini pernah :
 Bersepeda di Dataran Tinggi Tibet
 Bersepeda pada Bagian Tenggara Gurun Gobi dan sebagian jalur Silk Road
 Bersepeda menyusuri The Great Victoria Desert, Australia
 Bersepeda di Pegunungan Himalaya-Nepal dan India.
 Bersepeda melintasi Patagonia-Pegunungan Andes (South America).
 Bersepeda melintasi Southern Alpen – New Zealand.
 Bersepeda sendirian di Dataran Tinggi Andean Altiplano.
 Bersepeda dan bermalam di atas Tembok Besar China ( The Great Wall of China)
 Bersepeda seorang diri menembus beberapa Negara Eropa dan Asia Tenggara.
 Bersepeda sendirian membelah Benua Australia.
 Bersepeda mengelilingi Northland-Southland, New Zealand.
 Bersepeda menyebrangi Danau garam Salar De Uyuni, Bolivia.
 Bersepeda merambah daerah Tundra, Pampa, Stepa dan Sabana – Amerika Latin.
 Bersepeda sendirian menembus dan menyusuri Atacama Desert, Chile.
 Mengendarai/membawa sepeda ke puncak G. Kilimanjaro-Tanzania, Afrika Timur.
 Mendaki G. Kinabalu Malaysia, Mount Kenya di Kenya, Mera Peak, Island Peak, Go Kyo Peak, Kalapathar dll di Nepal.
Sampai saat ini telah 56 buah gunung berhasil didaki dan 11 diantaranya di daki sambil mengendarai/membawa sepeda ke puncaknya.
Sebagai seorang pesepeda jarak jauh, Paimo terobsesi untuk bersepeda lebih jauh dari 5432.80 Kilometer.
Tahun 2006 pernah bersepeda sendirian dari La Paz, Bolivia ke Punta Arenas, Chile melintas Negara Argentina – Bolivia Chile. Kalau naik gunung harus mampu mendaki gunung lebih tinggi dari ketinggian yang pernah dicapai, yaitu Mera peak +6476 meter diatas permukaan air laut – Tahun 2000 pernah melakukan ekspedisi ke daerah Khumbu Himal, Himalaya – Nepal.
Dan Kalau membawa sepeda ke puncak gunung harus lebih tinggi dari Kilimanjaro, +5896meter diatas permukaan air laut – Tahun 1987 mendaki dengan mengendarai/membawa sepeda ke Uhuru peak, puncak Kilimanjaro, bagi Paimo merupakan sebuah kegiatan yang paling monumental karena sampai sejauh ini, dalam rentang waktu yang sangat lama belum ada seorang pesepeda Indonesia manapun yang mau meneruskan , memperbaiki ketinggian yang pernah dicapai.
Sedangkan kalu menuruni gua harus lebih dalam dari 284 meter. Karena pada tahun 2007, bersama tim dari HIKESPI, POT-HOLING ( menurini gua) gua vertical terdalam di Indonesia dengan system SRT single pitch (Single Rope technic) di Gua Leang Puteh, Maros . Sulawesi Selatan dengan kedalaman 284 meter....

Cuplikan Kegiatan selama PAIMO di Kamboja ada disini

0 comments:

Post a Comment